Thursday, 24 March 2011

Teror Bom di Yerusalem, Israel Gempur Gaza

Belum ada pihak yang mengaku bertangggungjawab atas teror bom di Yerusalem.
Jet-jet tempur Israel menggempur kelompok Hamas di Jalur Gaza pada Kamis dini hari waktu setempat. Serangan ini, menurut Israel, untuk membalas tembakan roket dan teror bom di negara Zionis itu sehari sebelumnya.

Menurut kantor berita Associated Press, Israel langsung menuding "militan Palestina" sebagai yang bertanggungjawab atas ledakan bom di suatu halte bus di Kota Yerusalem, Rabu siang waktu setempat. Insiden itu menewaskan seorang perempuan berusia 60 tahun dan melukai puluhan orang.

Belum ada pihak yang mengaku bertangggungjawab atas teror bom itu. Kepala polisi Yerusalem, Aharon Franco, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa sebenarnya pelaku teror itu.

Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan para "militan" agar jangan mempermainkan Israel. Ia juga bertekad bakal melakukan respon yang keras atas pengeboman itu.

"Kami akan bertindak secara agresif, terukur, dan bijak, untuk menegakkan ketenangan dan keamanan yang telah berlangsung di negeri ini dalam dua tahun terakhir," kata Netanyahu, yang menunda kunjungan ke Rusia setelah terjadi insiden di Yerusalem itu.

Menteri Pertahanan Ehud Barak menyatakan bahwa Hamas harus bertanggungjawab atas serangan roket di Kota Beersheba. "Dan tanggungjawab ini punya harganya," kata Barak. 

Beberapa jam kemudian, Israel mengerahkan jet-jet tempur untuk membombardir sejumlah fasilitas milik Hamas, yang menguasai Jalur Gaza. Dalam dua tahun terakhir, Israel terlibat pertikaian yang sengit dengan Hamas. Belum ada laporan korban tewas atau cedera atas serangan Israel itu.

Pada Desember 2008, Israel menyerbu Gaza setelah berbulan-bulan menerima serangan roket dan mortir dari Hamas. Invasi Israel selama beberapa bulan itu menewaskan sedikitnya 1.400 warga Palestina, ratusan di antara mereka adalah warga sipil.

Sejak saat itu, Hamas secara tidak resmi sepakat melakukan gencatan senjata dengan Israel. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, konflik kedua pihak kembali berlangsung.

No comments:

Post a Comment