Rudal ditembakkan sesaat setelah pesawat itu mendarat.
Pesawat jet tempur Libya pertama yang diduga melanggar zona larangan terbang diledakkan oleh rudal Prancis, sesaat setelah pesawat tersebut mendarat. Pasukan koalisi juga dilaporkan meningkatkan penyerangan ke beberapa lokasi vital. Seperti dilansir dari laman Telegraph, Kamis, 24 Maret 2011, pesawat jet Libya tersebut dihancurkan saat mendarat di sebuah basis militer. Pasukan koalisi mengatakan bahwa jet dari angkatan udara Libya itu terlacak oleh pesawat mata-mata Prancis mengudara di atas kota Misurata.Pesawat jet tempur Rafale milik militer Prancis langsung melakukan eksekusi dengan menembakkan rudal penghancur. Belum dilaporkan adanya korban tewas dalam peristiwa tersebut.
Ini adalah pertama kalinya sebuah jet Libya dihancurkan karena melanggar zona larangan terbang yang tercantum dalam Resolusi PBB tahun 1973, yang disahkan minggu lalu.
Sejak masuknya pasukan jet tempur koalisi Dewan Keamanan PBB yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, kerusakan di Libya semakin parah.
Tentara koalisi dilaporkan mulai memperluas zona serangan dan mengincar beberapa titik vital pertahanan Libya. Diantaranya yang telah dihancurkan adalah artileri, tank, bunker amunisi dan beberapa helikopter yang tengah diparkir di beberapa basis angkatan udara Libya.
Pasukan Prancis, terdiri dari pesawat Rafales dan Mirage 2000s, berpatroli di udara Misurata, wilayah strategis bagi pertahanan Libya. Prancis juga dilaporkan telah memborbardir basis udara di pesisir Libya.
Sementara itu pasukan udara Inggris yang terdiri dari pesawat jet Tornado dan Typhoon dilaporkan telah menyelesaikan 59 misi penghancuran di Libya. Dipersenjatai dengan bom anti tank dan pelacak akurasi tinggi, pasukan Inggris melakukan misi-misinya pada malam hari.
No comments:
Post a Comment