Dokter-dokter diburu bak teroris di rumah sakit.
Petugas keamanan Bahrain menyerang rumah sakit yang menjadi tempat pemrotes yang terluka dirawat. Mereka mengepung rumah sakit Salmaniya dan mencegah staf rumah sakit ke luar rumah.The Telegraph melaporkan, Minggu, 20 Maret 2011, aparat bahkan menyisir rumah sakit mencari dokter. "Mereka benar-benar mengejar kami," kata salah satu staf rumah sakit. "Ada banyak penyiksaan fisik atas dokter-dokter. Mereka memperlakukan kami seperti teroris."
Pusat Kesehatan Salmaniya sudah sepekan ini dikepung aparat setelah pecah bentrokan dengan demonstran yang menuntut reformasi konstitusi dan kesetaraan antara Sunni dan Syiah. Berada di dekat Alun-alun Mutiara, rumah sakit ini menjadi tempat terdekat bagi korban luka akibat bentrokan.
Pemimpin oposisi menyebut, aksi aparat keamanan ini sebagai 'kejahatan kemanusiaan.' Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah menyatakan, tindakan itu melanggar hukum internasional.
Situasi di Bahrain semakin memburuk, sehingga Raja Hamad bin Isa al-Khalifa sampai meminta bantuan militer tetangga untuk mengamankan negeri yang mayoritas Syiah, namun diperintah minoritas Sunni ini. Seribu tentara Arab Saudi dan 500 polisi Uni Emirat Arab datang memberi bantuan.
Kekerasan kembali pecah setelah Selasa lalu, Raja mengeluarkan Undang-Undang Darurat. Puluhan orang luka-luka akibat tembakan.
Hari Minggu ini, kembali pecah kekerasan. Namun, korban kekerasan tak bisa masuk ke rumah sakit. Sementara itu, staf rumah sakit juga tidak dibolehkan keluar.
"Kami duduk di sana, tahu pelayanan kami dibutuhkan. Namun, tak ada yang bisa dilakukan," kata staf tersebut. "Kami tahu ada yang luka-luka dan tahu, masa untuk menyelamatkan nyawa terlewati."
Akibat Salmaniya tertutup, korban kekerasan banyak dilarikan ke sebuah klinik kecil. Klinik ini sampai menelepon Salmaniya untuk meminta bantuan.
Beberapa staf rumah sakit kemudian berusaha keluar dengan ambulans. Di gerbang rumah sakit, ambulans dihentikan polisi. "Mereka dikeluarkan, disuruh berjongkok, dan dipukuli," kata seorang staf rumah sakit yang melihat kejadian itu.
Sementara itu, Pemerintah Bahrain membantah menggunakan kekerasan. Tuduhan menyerang rumah sakit hanyalah 'buatan
No comments:
Post a Comment