Itulah nasib ribuan siswa di Sumatera Barat, karena sekolahnya hancur karena gempa.
Lebih 61 ribu siswa setingkat SMA mengikuti Ujian Nasional (UN) di Sumatera Barat hari ini, Senin, 17 April 2011. Sebagian peserta terpaksa menjalani ujian di sekolah-sekolah darurat karena gedung sekolah mereka belum direhabilitasi setelah terkena gempa beberapa bulan silam.Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Burhasman Boer mengingatkan agar kepala daerah tidak meninjau ke dalam kelas untuk melihat pelaksanaan UN kali ini. “Kami sudah edarkan surat imbauan ini, karena satu menit pun waktu sangat berguna bagi para siswa,” ujar Burhasman Boer.
Imbauan ini juga diteruskan dengan surat edaran gubernur yang melarang kepala daerah memasuki ruang ujian. Standar operasiional UN tahun ini yang dikelluarkan Kemendiknas juga menyatakan bahwa yang berada di dalam ruangan kelas hanya perserta ujian dan pengawas.
Hal ini, menurut Burhasman, bertujuan untuk menjaga konsentrasi siswa saat mengerjakan soal-soal UN. “Saat meninjau diharapkan para kepala daerah hanya menyaksikan dari luar ruangan saja,” katanya.
Tahun ini, tidak ada siswa tingkat menengah atas yang menjalankan ujian di lokal darurat karena bangunan rusak akibat gempa. Namun saat pelaksanaan UN tingkat menengah pertama nanti, sejumlah siswa terpaksa harus melaksanakan UN di sekolahnya karena masih dalam tahap renofasi pasca gempa 7,9 SR 30 September 2009 lalu.
“SMP 25, SMP 7, Padang masih dalam renovasi akibat gempa 2009 lalu, di Mentawai masih banyak yang rusak,” kata dia. Para siswa setingkat SMP ini akan mengikuti UN dari kelas-kelas darurat.
Ia mengaku, untuk tingkat SD dan SMP masih banyak gedung-gedung sekolah yang belum selesai diperbaiki pasca gempa 2009 dan gempa serta tsunami Mentawai tahun lalu. Siswa setingkat SMP akan menggelar UN minggu depan dan disusul siswa SD pada minggu berikutnya.
Hari ini, peserta UN setingkat SMA di Sumbar dibagi atas: siswa SMA 36.267; SMK 17.544 siswa; dan MA 7.258 siswa. UN di Bali
Di Bali, pelaksanaan UN juga tidak luput dari perhatian Gubernur Made Mangku Pastika. Ia juga melakukan sidak ke sejumlah SMU dan SMK di Kota Denpasar. Usai sidak ia menyatakan kepuasannya terkait dengan pelaksanan ujian nasional tahun 2011. “Saya puas dengan pelaksanaan UN kali ini, karena semuanya berjalan dengan lancar dan aman. Ini perlu ditingkatkan untuk tahun berikutnya,” ujarnya saat sidak di SMUN 7 Denpasar.
Selain melakukan sidak di SMUN 7 Denpasar, Pastika bersama rombongan juga menyasar sejumlah sekolah untuk memantau langsung pelaksanaan ujian nasional di Bali. Sidak yang sama juga dilakukan oleh sejumlah bupati dan anggota dewan di seluruh Bali. Para pejabat ini ingin memantau langsung dari dekat pelaksanaan UN 2011.
Menurut Pastika, hingga pelaksanaan UN di hari pertama belum ada banyak persoalan yang terjadi di Bali seperti yang pernah dialami tahun sebelumnya, di mana ribuan soal tertukar dengan mata pelajaran lainnya. Untuk mencegah terjadinya masalah tersebut, Pastika mengusulkan agar soal-soal ujian dicetak di daerah dengan lelang terbuka. "Ini agar distribusi lebih efektif dan terjamin dari kebocoran,” ujarnya.
Lelang, sambungnya, tetap dilakukan di pusat, tetapi yang mengikuti lelang tersebut adalah para pengusaha percetakan lokal. Biayanya akan lebih murah, lebih cepat terdistribusi, lebih efektif dan mudah dikontrol. Pastika juga mengharapkan agar prestasi nasional yang diraih Bali tahun sebelumnya agar tetap dipertahankan tahun 2011.
Kepala Sekolah SMUN 7 Denpasar, Ida Bagus Suyasa Putra mengatakan, pelaksanaan ujian di sekolahnya berjalan sebagaiamana mestinya. “Pada penyelenggaraan ujian di hari pertama sama sekali tidak ada persoalan yang berarti,” ujarnya.
Ia menjelaskan, soal ujian baru diambil tadi pagi dan semuanya masih dalam keadaan tersegel rapih. Pengambilan soal dilakukan oleh panitia ujian dan pengawas serta dikawal langsung oleh aparat kepolisian dari Polsek Denpasar Timur. Sekolahnya juga aterbuka untuk para pemantau independen, aparat kepolisian dan para jurnalis jika ingin melakukan pengawasan selama ujian berlangsung
No comments:
Post a Comment