Wednesday 20 April 2011

Jakarta Selatan Antisipasi Wabah Ulat Bulu

Jakarta Selatan sendiri sebenarnya tidak memiliki siklus tahunan wabah ulat bulu.
undefinedWabah ulat bulu kini telah menyerang kawasan Jakarta Barat. Peristiwa ini membuat Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan di wilayah Jakarta lainnya meningkatkan kewaspadaan.

Antisipasi ini juga dilakukan oleh Sudin Pertanian dan Kehutanan Jakarta Selatan dengan melakukan tindakan pemantauan ke beberapa titik lokasi, yang dianggap berpotensi terjangkit wabah ulat bulu.

"Sampai hari ini kami belum terima laporan dari masyarakat, tapi kami tetap antisipasi dan terus melakukan pemantauan," ujar Kepala Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Selatan, Aswin Saragih, di Jakarta, Rabu 13 April 2011.

Menurut Aswin, berbeda dengan di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, wilayah Jakarta Selatan sendiri sebenarnya tidak memiliki siklus tahunan wabah ulat bulu. Namun, akibat maraknya wabah ini, Jakarta Selatan berupaya meningkatkan pencegahan. "Petugas kami sudah siaga, begitu ada laporan yang masuk kami akan turun dan melakukan penyemprotan, kami akan pantau terus," tegasnya.

Seperti diketahui, wabah ulat bulu tak hanya menggegerkan warga Probolinggo Lumajang, dan Mojokerto, di Jawa Timur, tapi sejak sepekan terakhir, warga Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, juga digemparkan oleh kasus yang sama. Ribuan ulat bulu memenuhi puluhan pohon cemara milik Suku Dinas Pertamanan yang berjejer di sepanjang aliran Kali Sekretaris.

"Tapi, situasinya agak berbeda dengan kasus di Probolinggo. Kalau di sini (Tanjung Duren) ulatnya, kan hanya di Pohon Cemara," kata Sarkum, petugas Kantor Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Barat.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Barat, Bambang Wisanggeni, mengaku belum dapat mengidentifikasi jenis ulat bulu itu. Tapi, telah mengirimkan sampel ulat ke Institut Pertanian Bogor (IPB) agar diteliti.

"Sebenarnya keberadaan ulat bulu yang menyerang pohon cemara di lokasi itu bukan yang pertama kali terjadi. Tapi sudah kedua kalinya. Pertama kali terjadi pada tahun 2007 lalu," ungkapnya.

No comments:

Post a Comment