Monday, 28 February 2011

RI Siapkan Evakuasi dari Libya Tahap Kedua

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Libya menyiapkan gelombang kedua evakuasi warga (WNI) dari negeri Afrika Utara itu. Saat ini 40 warga telah ditampung, sedangkan ratusan lainnya masih berada di kediaman masing-masing.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Marty Natalegawa, mengungkapkan saat ini pihak KBRI di Tripoli tengah mendata WNI yang masih terdapat di Libya. “Sudah 40 WNI yang ditampung di KBRI, kamisedang mengupayakan 160 lagi WNI untuk ditampung di KBRI untuk kemudian dievakuasi melalui Tunis,” ujar Natalegawa, Senin 28 Februari 2011.

Pada Minggu, 27 Februari 2011, evakuasi gelombang pertama telah dilakukan oleh KBRI. Pada gelombang pertama, 253 WNI dievakuasi ke ibukota Tunisia, Tunis. Mereka terdiri dari 201 pegawai PT Wijaya Karya (Wika) dan sisanya adalah mahasiswa, tenaga kerja wanita, dan tenaga profesional yang bekerja di seluruh Libya.

“Upaya perlindungan terus dilakukan oleh perwakilan kita di Tripoli. Rombongan pertama dalam waktu dekat akan dikembalikan ke tanah air, terutama karyawan PT. Wika,” ujar Natalegawa, tanpa memberikan waktu yang pasti kepulangan mereka ke Indonesia.

Saat ini pemulangan para WNI ke Indonesia tengah dalam proses pertimbangan oleh satuan tugas evakuasi yang dipimpin oleh mantan Menlu, Hassan Wirajuda.

Sebanyak 160 WNI yang tersisa saat ini masih terdapat di kediaman mereka di Libya. Natalegawa mengatakan proses evakuasi LIbya sama halnya dengan saat evakuasi WNI di Mesir, para WNI dikumpulkan di satu titik, yaitu KBRI, kemudian bersama-sama diberangkatkan ke bandara untuk dievakuasi. Natalegawa menghimbau WNI tetap waspada selama proses evakuasi tersebut.

“Kita terus meminta WNI kita untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan, dan senantiasa berkomunikasi dengan KBRI. Pemerintah berkomitmen untuk memberikan bantuan logistik yang optimal, insya Allah tidak akan ada kesulitan,” ujar Natalegawa.

No comments:

Post a Comment