Saturday, 12 February 2011

Mubarak Mundur, Rakyat Kini Bersihkan Jalanan

- Presiden
Mesir, Hosni Mubarak,
berhasil dipaksa turun
dari kekuasaan, Jumat
malam 11 Februari 2011.
Sehari kemudian, setelah
18 hari berunjuk rasa
tanpa henti, rakyat Mesir
punya misi baru:
membersihkan tempat-
tempat demonstrasi.
Menurut kantor berita
Associated Press,
penduduk di Ibukota
Kairo Sabtu kemarin
kembali memenuhi
Lapangan Tahrir, yang
selama ini menjadi pusat
unjuk rasa. Namun, kali
ini mereka tidak lagi
membawa spanduk dan
selebaran anti Mubarak,
melainkan menenteng
sapu, sekop, dan
kantung plastik dari
rumah.
Mereka bergotong
royong membersihkan
Lapangan Tahrir, yang
berarti "Kebebasan."
Kondisi lapangan itu
tampak porak-poranda.
Banyak sampah dan
bebatuan di jalanan,
yang beberapa hari lalu
sengaja dihancurkan
sebagai batu untuk
melawan milisi preman
pro-Mubarak.
"Kami kini
membersihkan lapangan,
karena ini adalah milik
kami juga," kata Omar
Mohammed, seorang
mahasiswa berusia 20
tahun. "Setelah tinggal di
sini selama tiga pekan
dan menjadi rumah
kami, maka kini kami
harus membersihkannya
sehingga bersih seperti
dulu," lanjut Omar.
"Hari ini [Sabtu], saatnya
untuk bersih-bersih.
Setelah 18 hari tinggal di
Lapangan Tahrir,
kondisinya cukup
kotor,"kata seorang guru
bernama Alia Bassiouni
seperti yang dikutip
stasiun berita BBC.
"Namun, ini tidak sekadar
acara bersih-bersih. Kami
tidak sekadar menggusur
rezim lama, namun juga
ingin membangun
Mesir," lanjut Alia.
Kendati harus berjuang
melawan debu dan bau
yang tidak enak saat
pembersihan mulai
berlangsung, banyak
warga masih bergembira
atas kabar bahwa
Mubarak, yang menjadi
presiden sejak 1981, tidak
lagi berkuasa. Mantan
jenderal yang telah
berusia 82 tahun itu
mengungsi ke kediaman
pribadi di Kota Shram el
Sheikh dan menyerahkan
jabatan ke Wakil Presiden
Omar Suleiman.
Namun, para pemrotes
tidak langsung atas
turunnya Mubarak.
Mereka kini menunggu
janji Suleiman dan
Dewan Keamanan, yang
mengambil alih
kekuasaan di Mesir,
untuk benar-benar
membawa perubahan
bagi negeri mereka, salah
satunya dengan
mencabut status keadaan
darurat yang
diberlakukan Mubarak
selama 30 tahun.

No comments:

Post a Comment