Saturday, 12 February 2011

Mubarak Mundur, Satelit Amerika Pantau Mesir

Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, langsung mengadakan pertemuan menyusul mundurnya Presiden Mesir, Hosni Mubarak. Intelijen AS di Mesir diturunkan untuk melihat dan meramalkan situasi yang akan terjadi pasca mundurnya Mubarak.

Juru bicara Dewan Keamanan Naisonal AS, Tommy Vietor, seperti dilansir dari laman CNN, Jumat 11 Februari 2011 mengakui, Presiden Obama mengadakan pertemuan mendadak di Gedung Putih sesaat setelah Mubarak menyatakan mundur.
Pemerintah AS, ujarnya, tidak mendapatkan pemberitahuan apapun mengenai kemunduran Mubarak sebelumnya, sehingga sedikit kaget dan tidak memiliki persiapan.

Pemerintahan Washington, menurut seorang sumber yang tidak disebutkan namanya, menurunkan para agen intelijennya di Mesir untuk menilai apa yang terjadi di Kairo dan beberapa kota besar lainnya di Mesir. Mereka bertugas untuk mengumpulkan informasi mengenai demonstrasi dan seberapa efektifnya keamanan di Mesir.

AS juga mengumpulkan citra satelit mengenai keadaan di Kairo pasca pengunduran diri Mubarak. Menurut sumber ini, aktivitas intelijen AS ini dijalankan secara rahasia dan tidak diketahui oleh warga Mesir.

Obama belum memberikan keterangan resminya, namun ketua senat mayoritas AS, Harry Reid menyatakan senang dan menyambut baik pengunduran diri Mubarak.


"Saya senang Mubarak telah mendengarkan dan menuruti aspirasi rakyat Mesir, yang menuntut perubahan. Sangat penting pengunduran Mubarak akan mengarah kepada demokrasi sejati di Mesir, termasuk terwujudnya pemilu yang bebas, terbuka dan adil," ujar Reid.

No comments:

Post a Comment