Sunday 30 January 2011

Banjir Rendam 2 Kecamatan di Gresik



Akibat meluapnya Kali Lamong sejak Minggu  dini hari tadi 
GRESIK - Sejumlah desa di Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang Kabupaten Gresik terendam banjir hingga satu meter, mulai Minggu (30/1) dini hari tadi. Banjir yang rutin hampir terjadi setiap bulan ini akibat meluapanya Kali Lamong. Hingga berita ini ditulis pagi, banjir terus meluas.
"Banjir datang dini hari tadi. Sekarang aliran airnya semakin deras. Jika demkian biasanya banjir akan terus meluas. Banjir ini akibat luapan Kali Lamong," kata Ma’ruf Muchtar, salah satu warga di Desa Kedungrukem, pagi tadi.
Muchtar juga mengungkapkan, kalau banjir ini rutin terjadi setiap musim hujan datang, dalam setahun bisa lebih dari lima kali banjir. Menurutnya, selama Pemkab Gresik belum ada upaya memperbaki tanggunl yang sekarang sudah rusak, banjir rutin ini tidak akan teratasi.
"Penanganan banjir ini harus menjadi program prioritas. Pemerintah harus segera membangun tanggul yang saat ini sudah pada jebol. Jika tidak, warga yang akan dirugikan," tandasnya.

Akibat banjir ini, tambah Muchtar, para petani yang akan banyak dirugian. "Jika banjir sehari saja tidak begitu berdampak, coba kalau hingga dua hari lebih, tanaman pasti akan busuk dan petani pasti gagal panen, makanya penanganan banjir ini harus diprioritaskan," ujarnya.
Belum ada data pasti yang telah dihimpun instansi terkait. Namun, berdasarkan data Kepolisan Sektor Benjeng, air kiriman dari Mojokerto dan Jombang di Kecamatan Benjeng ini telah merendam sekitar 8 desa, antara lain Deda Lundo, Sedapurklagen, Deliksumber, Munggugianti, Bulang, Kedungrukem, Kalipadang, dan Desa Ngablak.
"Sawah pagi ini yang terendam masih di wilayah Kecamatan Benjeng sebelah Selatan, untuk Benjeng wilayah Utara belum. Nanti siang, Benjeng Utara seperti Desa Klampok dan Munggugebang kemungkinan akan terkena banjir juga," kata AKP Syafi’i, Kapolsek Benjeng tadi pagi.
Sedangkan data sementara yang berhasil dihimpun Surabaya Post di Kecamatan Balongpanggang, ada sekitar empat desa yang terendam banjir, seperti Desa Balongpanggang, Pucung, Karangsemanding, dan Desa Mambung.
Khusus di Desa Ngablak dan Balongpanggang, banjir mulai pagi tadi juga merendam sejumlah ruas jalan kabupaten. Kondisi ini mengganngu pengguna jalan, tidak jarang sepeda motor mesinya ngadat gara-gara terendam air saat melintasi jalan yang menghubungkan Kabupaten Gresik dengan Kabupaten Mojokerto dan Lamongan tersebut.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gresik sebelumnya, banjir akibat luapan Kali Lamong ini kerap sekali terjadi karena tanggul-tanggul yang ada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) tidak layak. Ketika debit air normal saja, sudah sejajar dengan tanggul.
Rencana dari Balai Besar Bengawan Solo yang akan membangun tanggul di DAS Kali Lamong belum juga teralisasi karena pembebasan tanah yang menjadi tanggung jawab pemkab belum juga dituntaskan.
Ironis memang, tahun 2011 ini, pemkab justru lebih mengutamakan pembangunan 3 gapura bentar masuk Gresik kota, dengan anggaran satu gapura di perbatasan Romokalisari, Surabaya sekitar Rp 7 miliar. Tapi, pemkab sama sekali tidak mengalokasikan di APBD anggaran pembebasan lahan pembangunan tanggul. 
Selain itu, banjir juga seringkali terjadi karena pendangkalan sungai. Kali Lamong di Kabupaten Gresik belum pernah dikeruk secara keseluruhan, selama ini hanya parsial saja, dan bahkan terakhir pengerukan di Kecamatan Cerme tahun 2005 lalu

No comments:

Post a Comment