Presiden Yaman Pergi, Rakyat Bersukaria
Rakyat di Yaman bersukaria merayakan perginya Presiden Ali Abdullah Saleh. Presiden yang selama berbulan-bulan digoyang demonstrasi massal itu terpaksa berobat ke Arab Saudi setelah dia menderita luka-luka akibat suatu penyerangan atas dirinya Jumat pekan lalu.
Menurut kantor berita Associated Press, tentara Yaman turut berbaur dalam demonstrasi rakyat untuk merayakan perginya Saleh ke luar negeri, Minggu 5 Juni 2011 waktu setempat. Belum ada kepastian apakah Saleh, yang telah berkuasa selama hampir 33 tahun, akan kembali ke Yaman atau terus menetap di luar negeri.
Namun, sebagian rakyat Yaman berharap negeri mereka segera memiliki pemerintah baru. Melalui berbagai demonstrasi Saleh sejak awal tahun ini dituntut mundur dari jabatannya karena tidak mampu mengatasi krisis ekonomi yang membuat banyak warga melarat sekian lama.
Tuntutan para demonstran itu justru ditanggapi rezim Saleh dengan mengerahkan kekuatan bersenjata, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa. Dalam beberapa pekan terakhir, Saleh pun membuat rakyat tambah kesal dengan berjanji segera mundur namun tidak menjelaskan kapan dia akan mewujudkan janjinya, hingga muncul insiden penyerangan atas dia dan para pejabat Yaman lainnya pekan lalu.
Kemarin, banyak warga turun ke jalan untuk merayakan perginya Saleh ke luar negeri. Mereka ada yang berjoget, dan ada pula yang memotong hewan ternak sebagi wujud syukur.
"Siapa yang percaya bahwa rakyat akan mampu menggusur tiran itu?" kata seorang guru bernama Moufid al-Mutairi. "Opresor telah pergi, namun rakyat tetap bertahan," tulis sebuah poster berbahasa Arab.
Al-Mutairi berharap Saleh tidak akan kembali lagi. "Bila laporan medis benar-benar menyatakan dia hanya luka ringan, dia pasti akan kembali. Tantangan kita adalah bagaimana menggusur sisa-sisa rezimnya," kata al-Mutairi. "Bila dia kembali, bakal ada bencana," lanjut dia.
No comments:
Post a Comment